Awal mulanya saya
mengetahui tentang UKMKU adalah dari suami yang menonton acara di TV
tentang profil UKMKU ( Acara ‘ Zero To Hero Metro TV ) Dalam acara itu
memuat tentang kegiatan pelatihan usaha yang dilakukan untuk UKM dan
peserta-peserta yang telah berhasil memulai usaha..Selanjutnya kami
searching di internet dan menemukan web site www.ukmku.com yang juga
memuat cerita-cerita yang inspiring tentang murid UKMKU &
memunculkan kembali keinginan saya untuk memulai usaha di bidang
kuliner.
Kursus pertama yang saya ikuti di UKMKU adalah Kursus Roti Rakyat, yaitu kursus yang mengajarkan tentang bagaimana membuat roti ekonomis dan dapat di jual Rp 1000-an per buah. Setelah selesai kursus besoknya saya langsung praktek dan langsung memberanikan diri untuk melakukan pemasarannya yaitu dengan cara titip jual di warung dekat rumah. Usahaku langsung berbuah manis, roti yang aku jual ternyata selalu habis !!!
Pernah pada suatu waktu saya menerima pesanan 250 buah roti rakyat. Di UKMKU untuk pemula usaha diajarkan membuat roti dengan cara manual ( tanpa mesin ) jika memang belum mempunyai mesin pembuat roti) .Saya mengerjakan mengerjakan pesanan tersebut dengan ulenan tangan dan memanggangnya dengan oven tangkring ( oven diatas kompor ). Membuat roti 250 buah dengan ulenan tangan sudah terbayangkan beratnya dan karena menggunakan oven tangkring hanya dapat memanggang roti dengan jumlah terbatas sehingga pembuatan roti jadi lama sekali. Ketika saat hampir dekat waktu pengiriman ternyata roti masih kurang 70 buah, terpaksa saya dan suami tergopoh-gopoh mencari tukang roti terdekat untuk menutupinya. Alhasil keuntungan jadi impas karena keuntungannya dipergunakan untuk membeli kekurangan roti. Hahahaha…..Tapi hal itu memberikan pelajaran kepada saya tentang pentingnya manajemen waktu. Dan ini jadi pelajaran berharga untuk usaha roti ekonomisku.
Cerita selanjutnya adalah tentang keinginanku untuk perluasan usaha. Saya mengikuti kursus dimsum & mie ayam sehat di UKMKU. Saya punya prinsip yang tidak bisa ditawar yaitu TAK MAU RUGI untuk setiap apa yang saya pelajari dan harus menjadi modal usaha untuk lebih maju. Saya ‘mengkarya’kan suami tercinta untuk melakukan tugas rangkap sebagai marketing sekaligus delivery man usaha yang baru ( penjualan dimsum & mie ayam sehat ). Suami saya langsung bergerak menawarkan ke lingkungan kerjanya dan ternyata not bad hasilnya. Akhirnya saya jadi rutin menerima pesanan 30-40 porsi mie tiap harinya bergantian dgn dimsum. Alhamdulillah.. (Tambahan info : pertama buat dimsum, hakau yg sy buat kering jadi terpaksa beli yg frozen di alfa, & mie yg sy buat dicomplain karena pucat ( kurang ekstrak sayur) & kelembekan ( merebus terlalu lama), tapi sekarang getting better ) Menurut Mbak Wulan Ayodya , perkiraan omset yang diperoleh jika rutin menjual 30-40 porsi perhari dengan harga Rp 8000an tentu mencapai jutaan rupiah per bulan dan usaha ini dimulai tanpa modal besar
Awalnya memang terasa merepotkan karena hampir setiap hari saya begadang, tapi saya anggap ini sbagai tempaan utk meraih impian saya. Sekarang saya masih ingin terus belajar kursus yang lain di UKMKU karena saya sedang merintis jalan menuju mimpi. Saya punya mimpi ingin punya warung jajan atau bahasa gayanya mah.. ONE STOP FOODSHOP, jadi dimana keluarga community bisa kumpul-kumpul dan makan mulai dari yang berat sampai yang ringan plus pulangnya bisa bawa buah tangan berupa makanan juga.
..
Doakan ya semoga mimpi saya bisa tercapai suatu saat nanti..
Jadi suatu hari nanti saya bisa tersenyum mengingat kejadian roti yg keras karena pas dioven gas habis ( hahahaha), 3x mengulang adonan hakau karena hakau kering & mie yg jadi bubur krn kelamaan rebus.
Namun kendala tersebut tidak membuat saya jadi putus asa namun dijadikan pembelajaran untuk lebih pintar dan
Tetap semangat mengembangkan usaha !!!
Oleh, Santy Dwiyanti
Kursus pertama yang saya ikuti di UKMKU adalah Kursus Roti Rakyat, yaitu kursus yang mengajarkan tentang bagaimana membuat roti ekonomis dan dapat di jual Rp 1000-an per buah. Setelah selesai kursus besoknya saya langsung praktek dan langsung memberanikan diri untuk melakukan pemasarannya yaitu dengan cara titip jual di warung dekat rumah. Usahaku langsung berbuah manis, roti yang aku jual ternyata selalu habis !!!
Pernah pada suatu waktu saya menerima pesanan 250 buah roti rakyat. Di UKMKU untuk pemula usaha diajarkan membuat roti dengan cara manual ( tanpa mesin ) jika memang belum mempunyai mesin pembuat roti) .Saya mengerjakan mengerjakan pesanan tersebut dengan ulenan tangan dan memanggangnya dengan oven tangkring ( oven diatas kompor ). Membuat roti 250 buah dengan ulenan tangan sudah terbayangkan beratnya dan karena menggunakan oven tangkring hanya dapat memanggang roti dengan jumlah terbatas sehingga pembuatan roti jadi lama sekali. Ketika saat hampir dekat waktu pengiriman ternyata roti masih kurang 70 buah, terpaksa saya dan suami tergopoh-gopoh mencari tukang roti terdekat untuk menutupinya. Alhasil keuntungan jadi impas karena keuntungannya dipergunakan untuk membeli kekurangan roti. Hahahaha…..Tapi hal itu memberikan pelajaran kepada saya tentang pentingnya manajemen waktu. Dan ini jadi pelajaran berharga untuk usaha roti ekonomisku.
Cerita selanjutnya adalah tentang keinginanku untuk perluasan usaha. Saya mengikuti kursus dimsum & mie ayam sehat di UKMKU. Saya punya prinsip yang tidak bisa ditawar yaitu TAK MAU RUGI untuk setiap apa yang saya pelajari dan harus menjadi modal usaha untuk lebih maju. Saya ‘mengkarya’kan suami tercinta untuk melakukan tugas rangkap sebagai marketing sekaligus delivery man usaha yang baru ( penjualan dimsum & mie ayam sehat ). Suami saya langsung bergerak menawarkan ke lingkungan kerjanya dan ternyata not bad hasilnya. Akhirnya saya jadi rutin menerima pesanan 30-40 porsi mie tiap harinya bergantian dgn dimsum. Alhamdulillah.. (Tambahan info : pertama buat dimsum, hakau yg sy buat kering jadi terpaksa beli yg frozen di alfa, & mie yg sy buat dicomplain karena pucat ( kurang ekstrak sayur) & kelembekan ( merebus terlalu lama), tapi sekarang getting better ) Menurut Mbak Wulan Ayodya , perkiraan omset yang diperoleh jika rutin menjual 30-40 porsi perhari dengan harga Rp 8000an tentu mencapai jutaan rupiah per bulan dan usaha ini dimulai tanpa modal besar
Awalnya memang terasa merepotkan karena hampir setiap hari saya begadang, tapi saya anggap ini sbagai tempaan utk meraih impian saya. Sekarang saya masih ingin terus belajar kursus yang lain di UKMKU karena saya sedang merintis jalan menuju mimpi. Saya punya mimpi ingin punya warung jajan atau bahasa gayanya mah.. ONE STOP FOODSHOP, jadi dimana keluarga community bisa kumpul-kumpul dan makan mulai dari yang berat sampai yang ringan plus pulangnya bisa bawa buah tangan berupa makanan juga.
..
Doakan ya semoga mimpi saya bisa tercapai suatu saat nanti..
Jadi suatu hari nanti saya bisa tersenyum mengingat kejadian roti yg keras karena pas dioven gas habis ( hahahaha), 3x mengulang adonan hakau karena hakau kering & mie yg jadi bubur krn kelamaan rebus.
Namun kendala tersebut tidak membuat saya jadi putus asa namun dijadikan pembelajaran untuk lebih pintar dan
Tetap semangat mengembangkan usaha !!!
Oleh, Santy Dwiyanti