Monday, November 21, 2011

Rotiku Laris Setelah Mampu Melawan Rasa Malu & Gengsi ..

Langkah Awal Mulai:
Satu pilihan yang saya jalani saat ini. Awal yang tidak pernah diduga, dimana saya melihat satu acara di Metro TV (Progam Zero to Hero) pada tengah malam. Sempat tertunda siaran acara tersebut. Tapi bukan kebiasaan saya mau menunggu sampai acara tersebut disiarkan kembali dimana waktu itu sudah menjelang subuh. Ini merupakan suatu hal yang baru buat saya. Alamat dan No. telp UKMKU saya catat dengan tergesa-¬gesa dan esok harinya saya cari melalui internet terlebih dahulu, setelah yakin baru saya hubungi via telephone.
Di acara tersebut ada beberapa murid UKMKU yang sudah memulai usaha dan menghasilkan jutaan rupiah dalam waktu singkat.. Ada satu pertanyaan dalam pikiran saya, `APA MUNGKIN????'. Setelah itu saya putuskan untuk belajar tentang pembuatan roti di UKMKU, setelah mendapatkan banyak ilmu tentang seluk beluk usaha roti sekaligus cara pembuatannya, saya memberanikan diri untuk memulai usaha roti. Awal pertama kali mencoba hanya 1/2 kg terigu.
Seperti yang disarankan di UKMKU saya melakukan pemasaran roti dengan cara titip jual di tempat-tempat potensial untuk dititipi roti . Dengan kantong kresek, roti tersebut saya tawarkan ke warung dan toko terdekat. Itupun dengan perasaan yang campur aduk antara malu, kurang percaya diri dan gengsi. Tapi saya berusaha menepis semua keraguan tersebut. Ada warung dan toko yang menolak, ada juga yang mau menerima dengan coba-coba. Perlahan tapi pasti, sekarang sudah banyak warung atau toko yang mau menerima produk roti yang saya buat. Dan ada juga tempat titip baru yang direferensikan oleh warung toko yang saya titipkan sebelumnya. Dan ini menjadi kekuatan dorongan buat saya untuk terus berjuang untuk menjadikan usaha ini semakin berkembang.

Kendala & Solusi yang dilakukan :
Minggu-minggu pertama produksi, hasil roti masih belum stabil. Kadang bagus, kadang tidak balk. Tapi saya tidak pernah putus asa dan terus mencoba. Saya sering bertanya dengan ibu Lina (staff pengajar di UKMKU) dan Ibu Wulan sebagai founder dari UKMKU. Pernah satu kali Ibu Wulan mau menyediakan waktunya walau saya tahu waktunya sangat sibuk sekali, untuk mengajar ulang tentang pembuatan roti kepada saya. Dan itu sangat berkesan buat saya. Terima kasili Untuk Waktu dan Perhatiannya...Ibu Wulan.

Dari kendala yang terjadi dan solusi yang diberikan oleh team pengajar dari UKMKU maka sampai saat ini produksi roti saya bisa diterima oleh masyarakat di lingkungan tempat saya tinggal bahkan sudah dibawa ke Menado dan Jakarta. Saya akan terus berinovasi dalam produksi roti ini sehingga dapat diterima oleh masyarakat leas, bukan hanya di lingkungan tempat saya tinggal. Saya produksi roti dengan 12 varian rasa seperti Coklat, keju, piscok, srikaya, abon ..... dan lain-lain. Ini yang menjadi salah satu kekuatan dari produksi roti yang saya buat.

Suka duka yang paling berkesan :
Sukanya kalau produksi roti bisa terjual habis dan orang-orang bisa menikmatinya dengan sengan hati. Banyak kenalan / relasi barn yang saya dapati dari menjual roti ini.
Dukanya kalau banyak roti yang retur dari produksi yang saya buat. Ini terjadi pada 2 bulan pertama. Dan bingung mau dikemanakan sisa / retur tersebut. Dan kebanyakan saya berikan kepada pemulung atau orang yang mau menerimanya. Mungkin mereka juga bantu berdoa buat saya sehingga untuk saat ini jarang sekali roti saya retur. (ha .... ha.....ha.....). Duka yang lain, kalau kesiangan bangun sehingga terlambat produksi roti sehingga warung / toko telephone berkali-kali menanyakan kapan roti bias dikirim. Dan kadang bikin saya merasa bersalah (bukan melankolis loh....). Pernah satu kali kejadian, ada anak minta dibelikan roti isi ayam tapi ternyata isinya lain (salah kasih label nama, maklum mungkin saat itu saya lagi mengantuk kali yah???). Padahal saat itu rotinya memang tinggal satu-satunya. Anak itu menangis terus menerus. Setelah pemilik warung bilang kalau besok baru ada dan akan diberikan kepada anak itu, baru dah anak tersebut diam. Dan benar esok harinya, anak tersebut ke warung itu lagi untuk menagih janji. Ada kejadian lain, dimana saya menawarkan roti produksi saya ke satu keluarga dan dibelilah beberapa roti dengan beberapa varian rasa. 2 hari kemudian ketika ketemu lagi, saya tanyakan kepada ibu tersebut, bagaimana dengan roti yang dibeli?. Dan jawaban dari ibu tersebut, kalau suaminya tidak suka dengan roti buatan saya karena sudah terbiasa dengan 'SR'. Dengan santainya saya jawab, tidak salah bu....membandingkan membandingkan roti buatan saya yang harganya Rp. 1.000,- / pcs dengan roti dari 'SR yang harganya Rp 4000,- perbuahnya ? Saya bisa loh buat roti yang lebih enak dari buatan Sari Roti tapi apa ibu mau untuk membelinnya dengan harga yang sama? Dan seketika ibu itu terdiam dan terkejut dengan jawaban yang saya berikan. Ternyata tetap saja kadang-kadang roti buatan saya dibeli lagi.

Kursus yang pernah diikuti di UKMKU, kapan & manfaat yang diperoleh

1. ROTI RAKYAT
Manfaat : Sekarang saya sudah bisa buat roti ekonomis dengan rasa maksimal. Dan yang
penting sekarang saya sedang menuju jadi pengusaha roti yang sukses. (Maaf kalau terlalu PD)

2. ANEKA BROWNIES
Manfaat : Bisa cari duit dari jualan brownies ini

3. CAKE DASAR EKONOMIS 6 MACAM
Manfaat : Menambah jumlah variasi cake yang saya bisa buat.

4. KUE KERING EKONOMIS
Manfaat : Dulu saya terbiasa buat kue kering dengan harga maksi. Tapi setelah saya belajar kue kering ekonomis, saya jadi punya 2 pilihan untuk pembeli / pelanggan. Dan ternyata minat pembeli untuk kue kering ekonomis buatan saya tidak kalah dengan yang biasa bell kue kering harga maksi buatan saya.

5. DAUR ULANG ROTI
Manfaat : Saya tidak pernah kuatir lagi apabila suatu saat produksi roti saya retur banyak.
Karena roti yang dikembalikan dapat olah lagi menjadi nugget, gambang dan aneka assesoris.
Mudah-mudahan ini tidak akan pernah terjadi.

Target ke depan
Saya ingin memiliki tempat produksi roti yang lebih luas dari yang saat ini ada. ingin belajar dengan pakar-pakar roti yang lainnya. Memiliki Outlet / toko roti — cake — cookies - snack yang representative bagi pelanggan-pelanggan yang ada.

Apa yang ingin Anda promosikan melalui cerita ini*
Jangan pernah menyerah…..! Berani mengambil satu keputusan untuk masa depan yang lebih baik walau di awal tindakan belum terlihat hasilnya. Yakin & percaya kalau pada saat yang tepat, kita akan menikmati hasilnya. Selalu berinovasi menciptakan varian-varian baru dari produksi yang kita buat.

"SELAMAT MENJADI ENTERPRENEUR YANG SUKSES".

Nama Peserta : TATA
Brand Usaha : ROTIKU Minna Cake — Cookies — Snack
Produk Yang Dijual : Roti - Cake — Cookies — Snack
Harga Jual : Rp. 1.000,- s/d @ Rp 000,-
(untuk Birthday cake, harga sesuai dengan ukuran & dekorasi cake)
Lokasi : Balaraja — Tangerang Banten
Cara Penjualan : Konsinyasi & Call by Order

Thursday, November 17, 2011

KEPAK SAYAP USAHANYA MULAI MENINGGI


Ia memilih jadi bos untuk dirinya sendiri. Itu sebabnya, meski sudah punya pekerjaan tetap, ia memilih mengundurkan diri. Roti rakyat merupakan pilihan usahanya. Hanya dalam waktu satu tahun, ia sudah sanggup memasarkan produknya di 15 warung.



SEMASA bekerja di sebuah perusahaan bakery yang cukup besar di Jakarta, Ambar Murtilina (35) sudah memutuskan tak akan selamanya jadi karyawan. Ia memendam keinginan untuk suatu saat punya usaha sendiri. Padahal, dari sisi penghasilan, ia merasa sudah mendapatkan hasil yang cukup. Apalagi, bakery tempatnya bekerja sudah berkibar selama puluhan tahun. Lina, sapaan Ambar Murtilina, menggambarkan bakery ini sudah ada sebelum ia lahir.
Usahanya juga berkembang dan mempunyai tiga tempat strategis di Jakarta. Lina sudah pernah bertugas di tiga tempat ini, termasuk pusatnya di kawasan Menteng. Aneka penganan disajikan di toko ini mulai dari kue basah, kue kering, tart, dan masih banyak lagi. “Pokoknya lengkap banget,” ujar Lina. Semua dagangan, diproduksi sendiri. Bakery ini sudah punya puluhan karyawan bagian produksi, dan setidaknya 6 karyawan di tiap toko.
Lina tidak ditempatkan di bagian produksi, tapi lebih fokus mengurus toko. Salah satu tugasnya adalah menelepon calon pelanggan, semacam telemarketing. Ia menghubungi baik kantor swasta maupun pemerintah. Ia kian gencar mencari order menjelang Lebaran dan Natal. Biasanya, pada peristiwa istimewa ini, perusahaan mengirim parcel atau bingkisan untuk relasinya.
Posisi Lina sebenarnya sudah bagus. “Tapi, saya merasa memajukan usaha milik orang lain. Kalau saya bisa punya usaha sendiri, besar kemungkinan saya bisa memperbesar penghasilan. Namanya saja berstatus karyawan, saya hanya menunggu gaji tiap bulan. Beda ya kalau punya usaha sendiri, statusnya bisa bos, meski bos untuk diri sendiri,” jelas Lina.
Hari demi hari bekerja, terus terpatri di benak Lina terus untuk buka usaha. Selama jadi karyawan, ia berusaha menggali pengalaman dan memetik ilmu usaha. Misalnya bagaimana cara membuka usaha sampai memperkenalkan produk ke konsumen. Ia juga paham, toko bakery itu selalu belanja bahan dalam jumlah besar. Keuntungannya, selain bahan bisa diantar, harganya juga lebih murah ketimbang beli eceran.

Baca selengkapnya, klik disini...

Thursday, November 10, 2011

Ingin Kaya Tapi Takut Risiko Bisnis




Mbak Wulan, saya sedang mengumpulkan modal untuk berwirausaha. Saya sendiri belum yakin, bidang usaha apa yang akan saya tekuni, tapi saya siapkan niat dan mental sejak sekarang. Dan bicara mental, saya dibayang-bayangi risiko gagal atau rugi. Saya takut, Mbak. Mungkin, ketakutan ini karena saya belum menguasai betul bidang apa yang nanti akan saya tekuni dalam bisnis. Ya, bagaimana mau menguasai, menentukan bidang bisnis saja saya masih ragu. Bagaimana ya Mbak, mengelola perasaan cemas dan takut yang tidak produktif ini. Terima kasih Mbak Wulan.

Kania G, Depok, via email

Dear Mbak Kania…
Anda ingin buka usaha tapi takut rugi..? Wah tak hanya Anda lho yang punya kendala takut rugi. Banyak sahabat Wanita Indonesia lainnya yang punya perasaan cemas untuk memulai usaha karena takut resiko merugi.
Hal yang wajar jika ingin memulai usaha tapi takut resiko rugi, hanya saja jika yang terpikir adalah selalu takut rugi lalu kapan mulai usahanya ? Akhirnya karena sering maju mundur dan ragu-ragu maka malah tak jadi buka usaha.
Untuk memulai langkah awal dibutuhkan persiapan mental yang kuat. Maksudnya Anda harus optimis dalam memulai usaha. Pupuk rasa percaya diri dan keyakinan yang kuat bahwa usaha yang Anda rintis akan berhasil. Inilah modal awal yang dibutuhkan sebelum memulai usaha.
Jika Anda sudah merasa percaya diri akan usaha yang dipilih tapi masih sering dibayangi oleh perasaan takut akan kerugian pilih jenis usaha yang tepat untuk Anda. Pilih jenis-jenis usaha yang disesuaikan dengan karakter Anda yang takut dengan resiko. Jika memilih jenis usaha yang tepat maka Anda tak perlu lagi cemas akan resiko kerugian.

Pilihan usaha yang cocok untuk karakter yang takut pada resiko rugi besar antara lain adalah :

1. Pilih usaha skala mikro
Terkadang banyak orang ingin buka usaha langsung skala besar, dengan harapan ingin dapat hasil yang besar juga. Tapi perlu diingat usaha yang mengeluarkan modal besar potensi ruginya juga lebih besar. Contoh jika Anda ingin usaha menjual kue, jika bermodal besar Anda akan pilih buka toko kue yang pasti modalnya lebih besar dibanding Anda punya usaha titip jual kue ( usaha skala mikro). Dalam hal keuntungan usaha titip jual kue tak kalah dengan usaha toko kue. Perbedaannya hanya pada jumlah modal usahanya.

2. Pilih usaha hemat modal
Nah pilihan usaha kedua ini tentu akan lebih menenangkan rasa cemas Anda, karena tak perlu takut rugi. Contoh dari usaha hemat modal salah satunya adalah aneka toko on line yang dapat menjual aneka ragam produk dan jasa dengan tampilan foto-foto. Anda tak perlu punya stok barang. Anda bekerja sama dengan beberapa supplier untuk menjual berbagai barang , punya foto produknya dan tugas Anda hanya memasarkan sebanyak-banyaknya. Perlu keuletan dan ketekunan untuk memilih jenis usaha ini.

3. Pilih usaha rumahan
Jika Anda punya kendala harus mengeluarkan modal untuk sewa tempat usaha sebaiknya pertimbangkan untuk memilih usaha yang dapat dikerjakan dari rumah. Apapun jenis usaha Anda dengan memilih usaha di rumah tentunya akan mengurangi modal usaha yang dikeluarkan sehingga Anda dapat lebih tenang saat menjalani usaha.

* Kutipan dari Konsultasi Bisnis Tabloid Wanita Indonesia