Monday, April 28, 2008

Usaha Jual Baju Kreditan

Ini usaha sambilan waktu saya sering menjadi stand guide perusahaan property. Dari pagi sampai siang saya kuliah, siang sampai malam saya menjaga stand property . Pulang dari jaga stand saya melakukan bisnis titip jual pakaian secara kredit. Pakaian yang dijual biasanya daster-daster dan kemeja untuk Ibu-ibu, karyawati dan remaja putri.

Rutinitas usaha ini adalah sebulan sekali saya belanja daster secara grosir kemudian saya bagi kelompok yang masing-masing mendapatkan jenis daster yang berbeda. Perbedaaan jenis daster tersebut dari model, ukuran, motif serta bahan. Saya bagi baju-baju menurut kelompok model yang berbeda model antara satu kelompok dengan kelompok lain. Setelah dibagi menurut jenisnya, saya antar pada 4 orang Ibu- Ibu penjual keliling yang dapat saya percaya untuk menjalankan bisnis itu . Daster-daster tersebut saya jual dengan cara kredit dimana pembayaran dapat dilakukan dengan mencicil 2-3 kali dalam waktu 2-3 bulan. Setiap minggu saya melakukan cek barang yang terjual kemudian saya menukarkannya dengan jenis barang sisa kelompok lain sehingga barang terlihat selalu dipasok baru. Bila barang sudah mencapai 4 kali putaran sisa dari barang tersebut dimasukkan lagi bersama barang baru hanya saja harga barang lama diberi potongan harga yang lumayan agar cepat terjual.

Saya menjalankan bisnis ini dengan santai tapi untuk anak kuliah seusia saya waktu itu hasilnya amat sangat lumayan! Apakah Anda ingin tahu bagaimana saya mengambil keuntungan dalam usaha baju kreditan saya? Karena usaha kreditan mempunyai resiko “kredit macet” atau ada yang tidak membayar saya mengantisipasinya dengan cara harga pokok barang dikalikan 2 lalu setiap mengambil barang harus membayar cicilan pertama dan cicilan kedua di bulan berikut. Contoh : harga modal barang Rp 10.000,- saya akan menjual sebesar Rp 20.000,-. Pada saat dibeli harus membayar dulu Rp 10.000,- sehingga kembali modal pokok saya, bulan berikut saya tinggal menikmati keuntungan sebesar Rp 7000,- karena Rp 3000,- saya berikan pada penjual kelilingnya. Kalaupun ada kemacetan pembayaran saya tidak merugi modal.Dan biasanya memang sudah diperkirakan akan ada “kredit macet” paling besar 30% dari keseluruhan transaksi penjualan.Bila Ibu penjual keliling dapat meminimalkan kredit macet saya akan berikan bonus tambahan bisa berupa uang atau barang dagangan.

Cukup lama saya menjalankan usaha sampingan ini.Dari bisnis ini akhirnya saya dapat mencicil sebuah toko di pusat perbelanjaan, kemudian saya tetap berdagang kredit bila ada stok pakaian toko yang sudah lama tak terjual.

2 comments:

Jual Jaket Kulit said...

Sangat menginspirasi perjuangannya.. Buat saya semangat lagi untuk berbisnis :)

Unknown said...

Ada no yang bisa di hubungi ngga